JANGAN KE-ARAB-ARABAN
A : "Bro, aku heran sama orang-orang yang kearab-araban !! Ngapain sih, pakai ngomong akhi, ukhti, ana, antum ??!! Islam ya Islam saja, gak usah bawa-bawa budaya Arab !!! "
B. : "Ya, gak papa. Toh ya gak nabrak syari'at. Gak ngelanggar hukum negara. Gak ada yang dirugikan"
A : "Risih aja lihatnya !!! "
B : 😊😊😊 (senyum)
A : "Bro, Si Boim itu sekarang tajir loh. Usaha jual ikan laut laris manis"
B : "Jangan bilang TAJIR. Itu budaya bahasa Arab. Bilang aja sugih"
A : "Eh, iya. Maksudnya kaya raya. Aku ketemu dia hari Selasa lalu"
B : "Jangan bilang SELASA. Itu budaya dari Arab juga. Asal katanya Tsulatsa'u, artinya Hari ketiga"
A : (garuk-garuk kepala). "Iya iya. Tuesday Tuesday Udah, ah. Aku mau istirahat dulu, capek"
B : "Jangan bilang ISTIRAHAT, itu juga berasal dari budaya bahasa Arab, Istaroha - Yastarihu - Istirohat. Artinya santai, rileks"
A : "Tau, ah. Sudah gak usah bahas-bahas itu lagi. Buat mati gaya aja"
B : "Jangan bilang MATI. Itu bahasa Arab juga. Dari kata Maata - Yamuutu - Maut, artinya, lawan dari hidup. Bilang aja mampus, modar, tewas, atau sekarat. Eh, jangan SEKARAT ding, itu juga kata dari Arab soalnya"
A : "Ehhhh…. sudah, maklumi saja. Gitu aja kok repot !! "
B : "Hmm….. maklum itu dari bahasa Arab lho, artinya sesuatu yang sudah diketahui"
A : "Aaaahhhh….. ini negara hukum. Aku punya hak asasi yang dilindungi pengadilan"
B : "Tanpa kamu sadari, kata-kata HUKUM, HAK, ASASI dan ADIL itu juga dari bahasa Arab"
A : (pergi tanpa pamit)
.
BY Abu Musa Al-Asy'ari