Jangan jadi TKI yang materialistis....cobalah bersikap RIYAListis
Sabtu, 15 Agustus 2020
Pengalaman Trip dari Jubail saudi Arabia to Jakarta di masa pandemic covid-19
Kisah dari seorang expatriate jubail, sebut saja inisial "Bang Ayim". Berikut kisah penuturan Beliau yang dishare melalui group WhatsApp indo jubail community:
Penerbangan pada tanggal 19 Jul 2020, pukul 03:00 subuh waktu Riyadh. Dengan menumpangi maskapai saudi airline.
Tiba di Bandara soekarno hatta pada pukul 16.00 sore. kita langsung melakukan rapid test, isi form ada 3 lembar (kartu kewaspadaan kesehatan, Form epidemogy covid-19 dan kartu pengantar karantina), Alamat harus lengkap, antrian sekitar 1-2 jam, diisi juga kolom tempat tujuan karantina Wisma Pademangan serba gratis atau hotel dg variasi harga + bayar test swab
Keluar imigrasi ada ATM tersedia, di sekitar wisma ada penukaran duit rate Rp 3100-3500, kita diarahkan ke bus Damri utkn menuju Wisma Pademangan (bagasi dibawa masing2, bkn sm perugas), diperjalanan ditawarkan intrrnet perdana simpati 5Gb Rp. 100rb.
Yg bawa hasil swab dr Arab, di bandara bisa langsung pulang ke rumah bila hasil rapid test unreactif
Sampai depan wisma nunggu antrian 10 jam (mungkin karena bareng dengan kedatangan pesawat dari negara lain), harus tetap didalam bus, siapkan cemilan dan air minum, tapi Jangan khawatir karena sekarang anda sudah berada di negeri +62 dimana sopir bis juga bisa nawarin Nasi goreng seharga Rp. 20rb perbungkus.
20 July 2020, pukul 04:00 subuh baru bisa masuk kamar utk 3 org (kebayangkan 25 jam Baru bisa ngerasain selonjoran di kasur), di wisma pademangan di sediakan sehari 3x makan, menu variasi, enak, tapi sayang tidak ada wifi, ga ada kulkas, disarankan/harus bawa sendiri perlengkapan mandi, detergent, handuk, kain pel/lap, sejadah, sendal, colokan listrik wajib dua kaki / versi Indonesia, bawa selimut sendiri mngkin lebih nyaman, bagi yg suka ngopi bawa kopi dan heater air, paper cup, biar selalu dikamar, tapi yang pengen jajan ternyata sudah ada warung buka diluar pagar. Tapi Kalo mau keluar kamar wajib pake masker.
. Test swab jam 10 pagi, hasil nya 3-4 hari, jika negative boleh pulang, jika positive di evakuasi ke wisma Kemayoran (di wisma ini ada fasilitas rumah sakit buat nanganin pasien covid_19)
. Siapkan nomor Indonesia utk komunikasi dengan tim medis dan WA (nomor mana aja bebas) harus selalu aktif utk semua info
Kita dipandu tim TNI sejak dibandara sampai selesai pulang dr wisma.
Pulang dari wisma dengan fasilitas sendiri sendiri.
Note:
Tambahan info dari pak Budi yang mudik bareng keluarga:
Untuk keluarga di wisma atlit gedungnya di jadikan satu dengan para TKW, cuma 1 keluarga ditempatkan dalam satu kamar, maksimum sih 4 orang karena hanya ada 3 bed.
Alhamdulillah hasil swab saya dan keluarga hanya dalam 2 hari keluar, tapi ada beberapa orang yg hasilnya sampai 7 hari belum ada (maklum ribuan orang yg ditangani)
Selama di karantina, tersedia pula makanan indo, bakso/siomai/ketoprak, kopi karena banyak yg jual diluar pagar ( kita nggak bisa keluar dari wisma) cuma hati2 karena dilift nya jubel2an nggak ada jaga jarak.
Setelah hasil swab negatif kita harus segera meninggalkan wisma, taxi tersedia diluar gedung tapi saya pesan ke bapak TNI sebagai perantara dan di antar ke pintu 1 (nego taxi pake innova ke serang Rp 600K)
Kalo yg hasil swabnya positif, akan di lakukan evakuasi ke Wisma atlit kemayoran (fasilitas rumah sakit). Di dalam gedung juga diumumkan akan dilakukan evakuasi dan nggak boleh ada orang yg keluar kamar sampai selesai dan dilakukan sanitized.
Kao swab mandiri di hotel bayarnya 2,2 Jt perorang ( info dari pak Nana), hasil swabnya satu hari.
Terima kasih buat om Bob atas info yang bermanfaat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda di sini