Berbagai cara dilakukan untuk memeriahkan hari yang istimewa.... Ada yang merayakannya dengan orang-orang tercinta di tempat-tempat yang dicintai (ditanah air) tapi ga sedikit juga ada yang harus tetap merayakannya jauh dari kampung halaman.
Hal ini yang terjadi dengan sebagian warga indo-jubail yang harus melupakan hingar bingar gema takbir dari toa-toa masjid atau surau di lingkungan tempat tinggal mereka, mereka yang harus melupakan sejenak kemacetan di derasnya arus mudik ke beberapa tempat di tanah air, bahkan harus melupakan sejenak kaleng biskuit yang ternyata isinya rengginag.
Tapi semangat kebersamaan antar TKI non mudikers.... yang harus menciptakan sendiri suasana lebaran yang kalo bisa di coba menduplikasi dengan hasil yang 80% mirip suasana di indonesia. mau tau apa aja persamaannya suasana berlebaran di padang pasir bagi warga indo-jubail non mudikers tahun ini?...
yuk kita simak liputannya:
Adzan Subuh berkumandang pukul 03:30 pagi.... suasana hangat masih menyelimuti kota jubail (maklum subuh temperature 33 derajat celcius dan siangnya 47 derajat celcius). Masyarakat sudang berbondong bondong menuju mesjid terdekat. Jarak antara adzan dan iqamah sekitar 30 menit dan pas pukul 04:00 pagi sholat subuh berjamaah pun di tegakan. dan selesai sekitar 04:15. Sebagian jamaah ada yang kembali ke rumah dan sebagian lagi kembali ke rumah. dan disini sholat Ied dilangsungkan sekitar 15 sampai 30 menit setelah matahari terbit (waktu shuruq) dan di area jubail matahari terbit pukul 05:00 pagi maka sholat pun di tegakan di mesjid, lapangan di sekitar jubail pukul 05:15 pagi.
Dan yang menyedihkan adalah setelah sholat ied maka kota jubail sunyi bak kota mati... nyaris tak ada aktivitas yang bisa di nikmati. ga ada anak-anak yang berkeliling meminta persen karena puasanya full, Ga ada tukang jualan maenan buka menjajakan pistol-pistolan dan ga ada rombongan masyarakat yang membawa rangkaian bunga tuk berziarah ke TPU.
Mangkanya warga Indo-jubail mencoba menghadirkan keramah-tamahan "Muslim Nusantara" (maaf bukan Islam Nusantara) yang mencoba memunculkan aneka kuliner nusantara di tengah gurun pasir.
untuk menyiasatinya maka ini trik dari blog ini:
- untuk Ketupat bisa di ganti dengan lontong (pake plastik es)
- opor ayam
- Sate kambing
- Sop Kambing
- Rendang
- Acar
- Es syrup marjan + irisan melon
- Aneka kue kering ciri khas lebaran nusantara.
- Yang uniknya kopi yang dihidangkan adalah kopi khas arab saudi (qahwa)
Pelan tapi pasti nyiduknya
Ketawa ngakak buat ngilangin kesedihan karena masuk anggota indo-jubail non mudikers
Taqabalallahu minna wa minkum
Mohon maaf yaa...photo-photo ga terlalu banyak soalnya photographernya lagi sibuk ngunyem.!! Dan terima ksaih buat para ibu-ibu indo-jubail lingkungan Al Khateer atas segala menu kuliner nusantaranya begitu juga terima kasih buat para indo-jubail non mudikers yang udah mau berbagi kebahagian di hari nan fitri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda di sini