Jangan jadi TKI yang materialistis....cobalah bersikap RIYAListis
Kamis, 17 Juli 2014
Kampanye si bejo
Bejo mendapat tugas menjadi pemandu jalan buat calon Presiden yang ingin berkampanye di Suku Pedalaman
melihat begitu banyak orang yang berkumpul maka semangat untuk berkampanye jadi menggebu-gebu dan tak peduli apakah para penduduk ini ngerti dengan politik atau tidak. beliau tetap berorasi dan inilah cuplikan orasinya (saya coba translate ke dalam bahasa indonesia biar mudah dipahami_red)
"Jika terpilih, saya berjanji memberikan fasilitas pendidikan yang lebih baik bagi penduduk asli di sini," katanya.
Kerumunan berjalan liar, berteriak "Hoya! Hoya!"
Calon presiden itu tidak tahu apa arti kata itu, tapi dia mendapati bahwa massa terlihat bersemangat, sehingga ia melanjutkan. "Saya berjanji untuk mengusulkan undang-undang yang memungkinkan sebuah pabrik dan lapangan kerja yang akan dibangun di lokasi ini," katanya.
Kerumunan mendapatkan bahkan semakin menggila, dan terus berteriak "Hoya!" berulang-ulang. Didorong oleh sorak-sorai, ia menyelesaikan pidatonya: "Dan jika terpilih, saya berjanji untuk menjamin perawatan kesehatan dan pekerjaan pilihan yang lebih baik untuk penduduk asli di sini!"
Kerumunan di puncaknya, menghentak-hentakkan kaki mereka dan berteriak "Hoya Hoya! Hoya!"
Merasa pidatonya disambut dengan riuh, maka capres itu turun dari panggung dan mencoba akrab dengan cara berjabat tangan dengan beberapa warga asli, mencium beberapa bayi, dan memutuskan untuk pergi melanjutkan kampanye ke tempat yang lain.
Dalam perjalanannya masih di sekitar wilayah yang sama, calon presiden ini kemudian melewati kawanan besar ternak, dan berkata kepada bejo, "Aku dibesarkan di sebuah peternakan, dan aku selalu mencintai ternak. Keberatan kalau aku pergi dan melihat lebih dekat?"
"Tentu," kata bejo, "tapi harap hati-hati agar tidak menginjak hoya."
Capres: !@#$%^&*()(*&^%$#@!~
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda di sini