Jangan jadi TKI yang materialistis....cobalah bersikap RIYAListis
Selasa, 25 Juni 2013
Solusi tepat mengurangi pengangguran di Saudi Arabia
Tekanan yang cukup besar yang dihadapi oleh generasi muda Saudi Arabia untuk mendapatkan pekerjaan yang selama ini telah dimonopoli oleh para pekerja asing.
Tekanan yang besar ini didasarkan pada hitung-hitungan matematika yang sangat sederhana: Dimana 600.000 warga Saudi menganggur sedang di lain pihak... 7 juta orang asing yang bekerja di Saudi.
Masalah ini bisa diselesaikan dalam hitungan beberapa bulan hanya dengan mendeportasi sejumlah orang asing dan menggantinya dengan warga setelah memberi mereka pelatihan dan keterampilan.
Idenya tampaknya masuk akal atau simple tapi sebelum saudi melatih para pemudanya. Saudi Arabia memiliki pekerjaan Rumah yang sangat besar dan harus di dukung oleh seluruh komponen masyarakat. PR itu adalah "merubah presepsi Masyarakat" yang masih memandang rendah pada para pekerjaan kasar.
Mari kita simak pernyataan oleh Ghazi Al-Gosaibi, yang pernah menjabat sebagai menteri perburuhan Kerajaan. Dia mengatakan: "Hanya ada dua jenis pekerjaan:. Yang Halal dan Haram Dalam satu penilaian saya sendiri tidak ada perbedaan antara kasir toko kelontong (pekerja kasar) dan Dewan direksi yang ada di perusahaan."
Al-Gosaibi tidak sekedar membuat pernyataan atau memberi saran saja tapi dia secara pribadi memimpin kampanye untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap pekerjaan kasar. Dia percaya bahwa pekerjaan tersebut akan menjadi batu loncatan untuk sukses Sebagai suatu contoh bahwa seseorang yang awalnya bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran di Jeddah dan melayani pelanggan. dan suatu saat si pelayan mungkin menjadi pemilik dari sebuah restoran dan Si tukang bersih-bersih mungkin suatu saat menjadi pemilik perusahaan pembersihan tersebut.
Ada banyak contoh yang membuktikan kebenaran pernyataan Al-Gosaibi itu ..
Salah satunya adalah Menteri incumbent Perminyakan dan Sumber Daya Mineral Ali Naimi, yang memulai karirnya sebagai seorang pekerja sederhana di ladang minyak Aramco dan kemudian menjadi salah satu pejabat tinggi dan para ahli terkenal di bidang minyak dan energi.
Contoh lainnya dan juga merupakan salah satu bankir yang terkenal , Sulaiman Al-Rajhi, hidupnya dimulai sebagai porter yang berpenghasilan beberapa riyal sehari tapi ia kemudian menjadi multibillionaire, yang berada di daftar orang terkaya di dunia.
Yang menjadi pertanyaannya saat ini adalah: Apakah masyarakat mau menerima pekerja kasar atau porter sebelum ia mencapai sukses atau sebelum menjadi kaya dan terkenal? Tanpa mengurangi rasa hormat,maka jawabannya harus jujur saya katakan adalah "Tidak".
Masyarakat Saudi masih dapat menolerir warga saudi yang pengangguran dan hidup dari bantuan keuangan pemerintah (program Hafiz) tapi masih agak sulit menerima Warga Saudi yang harus hidup dengan melakukan pekerjaan kasar.Pandangan masyarakat masih memandang dengan penuh hormat kepada pria yang gaji bulanannya adalah SR 3,000 Dan agak sulit menghargai kepada penjual semangka yang memiliki penghasilan SR 3,000 perhari.
Masih dari Al-Gosaibi... Sekitar 13 tahun yang lalu beliau mendapat sebuah pengalaman yang berdampak luar biasa pada kehidupan pribadinya. Beliau adalah seorang akuntan yang bekerja paruh waktu di sebuah perusahaan ritel dan di waktu malam hari beliau melanjutkan studi di sebuah universitas di Riyadh.
Suatu hari beliau bertemu dengan warga saudi dan mengatakan kepada Warga Saudi bahwa kartu kredit tidak akan pernah cukup untuk membiayai kebutuhannya. Dan dengan arogan orang itu menjawab bahwa kartu kredityang ia miliki sangat cukup untuk menutupi dirinya dan keluarganya.
So Bagaimana mungkin saudi bisa mengatasi masalah pengangguran yang dialami oleh para pemudanya untuk mau melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia, bila tidak dimulai dari merubah cara pandang masyarakat terhadap penolakan terhadap pekerja kasar dan menumbuhkan rasa hormat terhadap pekerjaan ke tengah-tengah masyarakat? Produk Hukum harus melindungi masyarakat saudi yang mau melakukan pekerjaan kasar. Mereka harus di hormati dan mereka layak dan haru di jadikan prioritas dalam proyek pinjaman lunak dari pemerintah dan juga proyek perumahan dari pemerintah. Dan dengan begitu maka Saudi Arabia bisa menghilangkan jumlah pengganguran di Saudi Arabia
Disadur dari salah satu koran di saudi Arabia....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda di sini