Apabila telah sampai di miqat, sebelum memulai ihram disunnahkan mandi dan membersihkan adannya. Bagi laki-laki disunnahkan memakai wewangian, namun bagi wanita tidak diperbolehkan memakainya kapanpun selama di luar rumah. Lalu berniat di dalam hati untuk melaksanakan ibadah umrah, dan mengucapkan:
اللّهُمَّ لَبَّيْكَ عُمْرَةً
Mulai di sini sudah diharamkan baginya larangan-larangan ihram. Lalu membaca talbiyah:
لَبَّيْكَ اللّهُمَّ لَبَّيْكَ‘ لَبَّيْكَ لآ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ اِنَّ الْحَمْدَ وَ النِّعْمَةَ لَكّ وَ الْمُلْكَ لآ شَرِيْكَ لَكَ
(Hamba penuhi panggilan-Mu wahai Allah, hamba penuhi panggilan-Mu. Hamba penuhi panggilan-Mu tiada sekutu bagi-Mu, hamba penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, kenikmatan dan kerajaan adalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu). Ini terus dibaca sampai memasuki Masjidil Haram dan melihat Ka'bah. Saat masuk di Masjidil Haram, dahulukan kaki kanan, seraya mengucapkan doa masuk masjid :
بِسْمِ اللهِ وَ الًّصَّلآةُ وَ السَّلآمُ عَلَى رَسُوُلِ اللهِ أَ عُوزُبِاللهِ الْعَظِيْمِ وَبِوَ جْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَا نِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَا نِ الرَّجِيْمِ اللّهُمَّ افْتَحْ لِى أَبْوَا بَ رَحْمَتِكَ
Kemudian menuju ke arah Hajar Aswad untuk memulai Thawaf.
2. Thawaf
Selama thawaf, bagi laki-laki diharuskan idhtiba', yaitu menyarungkan kain ihram di atas pundak kiri, dan dibawah ketiak kanan, mulai awal thawaf sampai selesai. Thawaf dimulai di Hajar Aswad, usap dengan tangan kanan lalu cium jika memungkinkan, tidak berdesak-desakan atau menyakiti seseorang. Saat menciumnya mengucapkan: "Bismillahi Allahu Akbar". Apabila tidak mungkin, cukup mengusap dengan tangan kanan lalu tangan itu dicium. Atau cukup dengan memberi isyarat sekali dengan tangan kanan, seraya mengucapkan: "Allahu Akbar" tanpa diiringi dengan mencium tangan. Jadikan Ka'bah di sisi kiri, berjalan mengelilinginya sebanyak tujuh putaran. Satu putaran dihitung dari Hajar Aswad sampai Hajar Aswad lagi. Bila telah sampai di Rukun Yamani (sudut sebelum Hajar Aswad), disunnahkan
mengusapnya dengan membaca: "Bismillahi Allahu Akbar". Bila tidak mengusap tidak disunnahkan memberi isyarat, dan berjalan seperti biasa. Antara Rukun Yamani dengan Hajar Aswad membaca doa:
رَبَّنَا اَتِبَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَزَابَ النَّارِ
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungi kami dari siksa neraka".
Bila telah selesai tujuh putaran, akhirilah thawaf dengan mengusap atau mencium atau isyarat kepada Hajar Aswad (sesuai perincian di awal thawaf). Kemudian letakkan kain ihram dalam keadaan biasa (menutupi kedua pundak). Lalu menuju ke Maqam Ibrahim dengan membaca:
وِاتَّخِزُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيْمَ مُصَلَّى
"Dan jadikanlah sebahagian Maqam Ibrahim tempat shalat"
Lakukan shalat dua rekaat di belakang Maqam Ibrahim dengan jarak agak dekat, bila tidak memungkinkan, agak ke belakang, bila tidak memungkinkan bisa shalat di daerah manapun selama di dalam Masjidil Haram. Adapun bacaannya setelah surat Al Fatihah pada rekaat pertama membaca Surat Al Kafirun dan pada rekaaat kedua membaca surat Al Ikhlas.
Setelah itu disunnahkan menuju ke sumur zam-zam untuk minum air zam-zam sepuas-puasnya, niatkanlah hajat yang diinginkan saat meminumnya, insya Allah akan dikabulkan Allah Ta'ala.
Kemudian kembali ke hajar aswad untuk kembali mencium atau mengusapnya sesuai dengan perincian dalam thawaf. Hal ini adalah sunnah, namun sudah banyak dilupakan orang.
Lalu berjalan ke bukit Shafa untuk melakukan Sa'i. Saat menaiki Shafa, membaca:
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائَرِاللهِ
"Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebahagian dari syi'ar Allah".
لآ إِلَهَ إِلآّلله وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ ’ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحْمدَ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شِيْءٍ قَدِيْرٌ ’ لآ إِلَهَ إِلآّلله وَحْدَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَعَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَ حْزَابَ وَحْدَهُ
Disela-sela mengulang bacaan ini berdo'a sesuai dengan keinginannya, lebih afdhol do'a diulang tiga kali. Setelah itu turun dari bukit Shafa menuju ke bukit Marwah, seraya mengucapkan:
أَبْدَ اُبِمَاأَللهُ بِه
"Aku memulai sebagaimana Allah memulai". (Bacaan ini diucapkan sekali pada saat ini saja).
putaran. Seperti ini dilakukan tujuh kali dan akan berakhir di Marwah. Selama Sa'i diperbolehkan membaca Al Qur'an, berdzikir atau berdoa apa yang mudah baginya, karena tak ada bacaan tertentu untuk setiap putaran dalam Sa'i.
4. Tahallul
Setelah Sa'i melakukan tahallul dengan mencukur rambut baik mencukur pendek atau gundul. Akan tetapi mencukur gundul lebih utama karena Rasulullah mendoakan rahmat bagi yang mencukur gundul tiga kali sedang bagi yang mencukur pendek hanya sekali. Usahakan semua bagian rambut tercukur meskipun sedikit.
Dengan ini telah selesai amalan umrah dan tidak diharamkan lagi larangan-larangan ihram. Semoga Allah ta'ala berkenan menerima amalan kita dan memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hamba yang diridhoi-Nya. Amin.
5. Larangan-larangan Ihram
a. Mencukur rambut,
b. Memotong kuku,
c. Memakai wewangian,
d. Berburu binatang darat,
e. Memakai baju berjahit (khusus laki-laki),
f. Menutup kepala dengan penutup yang menempel ke kulit (khusus laki-laki),
g.Menutup muka (bagi wanita, kecuali bila di depan lelaki yang bukan mahram, tetap menutup muka), h. Mengeluarkan air mani,
i. Melakukan akad nikah,
j. Bersetubuh dan memandang atau menyentuh lain jenis dengan syahwat,
k. Bertengkar dan melakukan kemaksiatan secara umum.
Sumber : Jubail Da'wah & Guidance Center
P.O. Box 1580 Jubail 31952 Saudi Arabia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda di sini